01. EXT. HALAMAN KAMPUS/KORIDOR. CIREBON.
SIANG
Cast :
Caroline, Orang-orang, temen-temen pergerakannya Caroline,
Mahasiswa/i.
Caroline (24 th) dan beberapa timnya tampak
menyuarakan misi-misi dan visi-visi gerakannya ke hadapan Mahasiswa/i, nampak
beberapa mahasiswa/i merekam gambar lewat hapenya, ada juga beberapa media
merekam dengan kamera liputannya atau handycamnya.
CAROLINE
Temen-temen
khususnya, akan kita tekankan bahwa gerakan pendidikan lesbian ini sebenarnya
mengarahkan pada sebuah pendidikan dalam berhubungan, dalam komunikasi dengan
sesama jenis maupun lawan jenis yang dianggapnya tak mempunyai ketertarikan,
kita coba menghindari bagaimana sebuah diskriminasi terhadap kaum
perempuan(yang memiliki perbedaan pandangan) sehingga beberapa tahun ini sudah
sering kita mendengar di media elektronik dan cetak, lesbian frustasi hingga
bunuh diri, banyak yang merasa tersisihkan dan lebih baik memilih untuk mati,
kemudian ada juga pembantaian yang terjadi pada kaum lesbian karena dianggap
penyakit dan sampah masyarakat, kasus ini menurut kami sudah melanggar HAM,
kami coba menyuarakannya secara terbuka, sekali lagi kami tak melakukan
pemberontakan, bagaimanapun WHO menjelaskan kalau lesbian dikatakan normal. Sekali lagi ini bukan perlawanan,
kami tetep menghargai bahwa kita berada
di budaya ketimuran.
Mahasiswa/i melihatnya dengan beberapa
tatapan, ada yang sinis, ada yang serius, ada yang menatap tajam, ada yang
cuek, ada pula yang garuk-garuk kepala.
02. EXT. ESTABLISH CIREBON. SIANG
Cast : -
Cast : -
Suasana kota Cirebon.
03.
EXT. ESTABLISH HOTEL. CIREBON. SIANG
Cast : -
Suasana hotel di Cirebon.
04.
INT. KAMAR BAYU/ANTO. SIANG
Cast : Bayu, Riana, Anto, Miko, Ferdi.
Bayu (23 th) yang tengah berkumpul dengan beberapa
temannya, Riana (23 th), Anto(23th), Ferdi (23 th), dan Miko (22 th)
terlihat berdiskusi, tiba-tiba Bayu mengutarakan statement mengejutkan.
BAYU
[ Cukup tegas & keras ]
Sorry,
gue potong diskusi ini, setelah gue pertimbangin, nampaknya gue harus kembali
ke rencana semula, kuliner empal genthong & nasi jamblang lebih menarik
buat kita jadiin bahan ujian program tv kita.
Temen-temennya kaget.
BAYU
[ Keras & tegas ]
Tenang
dulu, nggak usah kaget gini, dari awal gue udah bilang sama kalian kalau gue
emang kurang setuju ngeliput gerakannya Caroline.
RIANA
[Aksen Jawa surobyo, lebih keras]
Tapi
pada akhirnya kamu setuju toh, kita sudah berada di sini, kita kejar Caroline
ke Cirebon karena kita sudah sepakat membuat program tv soal
Caroline, yang saat ini sedang menjadi wacana menarik di kalangan media, lalu
kenapa kamu melanggar komitment?
ANTO
[ Aksen Batak ]
Plinplan kali kau kawan, payah kali pikiran kau…!!!
BAYU
[ Lebih keras lagi ]
Gue nggak plinlan, dan kalian sudah sepakat dan menujuk gue
sebagai sutradaranya di tim ini, jadi gue harap kalian follow gue dong.
RIANA
[ Sangat keras ]
Kalu begitu aku sebagai produser mundur, lebih baik aku mencari
tim lain, aku mau balik sekarang ke Yogyakarta.
Temen-temen yang lain kaget, Riana ke luar kamar, Riana hendak
menuju kamarnya.
05.
EXT/INT. KORIDOR KAMAR BAYU/ANTO. KAMAR RIANA. SIANG
Cast : Bayu, Riana, Anto, Miko, Ferdi,
office girl.
Miko, Ferdi, Anto terus mengejar Riana yang bergegas mau ke
kamarnya, Miko & Ferdi menabrak office girl yang hendak membersihkan setiap
kamar tamu, Anto hampir menabraknya, office girl jatuh tersungkur, mereka semua terlihat tak
peduli karena di anggap office girl hotel itu sudah bisa berdiri lagi.
MIKO
[ Jawa yogya & Dingin ]
Yan, kenopo sih? Kamu mau kemana? Apa ndak sebaiknya kita
ngomong baik-baik dulu, biar aku yang ngomong nanti sama Bayu.
RIANA
[ Menyindir ]
Bukannya kamu dari tadi hanya diam saja? Itu artinya kamu
takut sama Bayu.
MIKO
[
Heran ]
Yach,
kamu kok kayak gitu lho, ini bukan persoalan takut atau ndak, aku hanya dikasih
tugas jadi editor, yang seharusnya tinggal nerima jadi, bahan materi saja.
RIANA
[ Sewot &
mengancam ]
Ya sudah kalo gitu kamu balik wae karo aku.
MIKO
[ Takut ]
Yo ndak bisa gitu dong.
Riana sudah masuk ke kamarnya, dia hendak
mengambil pakaian di dalam lemari ke travel bagnya sembari ngomong.
FERDI
[
Jawa Yogya & sedikit membela Miko ]
Aku
juga ndak punya kepentingan di sini sebenarnya Yan, tapi sebagai satu tim yang
ditugasin sebagai scriptwriter, toh scene by scene yang aku tulis sudah detail,
tapi aku merasa peduli kalau kita bisa nyelesain ujian akhir tugas kampus kita,
kita ngomong sekali lagi yuk.
RIANA
Tapi
aku ndak bisa kerja bareng sama orang yang udah melanggar komitment, kita semua
tahu kan ngejar jadwalnya Caroline itu sulit banget, dia jarang sekali ada di
Jakarta, kantor & rumahnya, dia juga sering ke luar kota, kalau area jawa
sih nggak masalah, khawatir ke Sumatera atau Sulawesi, keburu kelar deadline
kita.
Riana terlihat selesai membereskan
travelbagnya, dia hendak keluar kamar, Bayu muncul.
BAYU
[ Dingin ]
Kenapa sih kalau mau pergi, nggak dibiarin pergi aja.
Miko langsung mendorong Bayu hingga terjatuh,
Bayu berusaha bangkit dan membalas dan sempat mengenai perutnya, Ferdi pun ikut
membela Miko, Bayu dengan cepat
menendang Ferdi berulangkali. Anto berhasil melerainya yang sedari tadi
berusaha menengahi.
ANTO
[
Marah ]
Kenapa
kalian ini? Kalian kayak anak kecil aja
bah, kita tak pantaslah bertingkah polah kayak gini, kita bukan preman kawan,
kalau ujian akhir program tv kita berhasil, luluslah kita dengan predikat
masing-masing, yah siapa tahu kita bisa langsung dapat kerjakan? Siapa tahu aku
di terima sebagai kameraman di tv nasional yang moderat dan feodal itu.
[
Bayu ] Eh Bay, aku hormat sama kau karena kau pinter, tapi cobalah berpikir
pakai otak sedikit, kau sudah janji sama kita kalau kau akan sepaham sama
kemauan kita, makanya kita tunjuk kau sebagai sutradaranya, tapi sekarang kau
plinlan lagi, macam mana kau itu.
BAYU
[
Kesal ]
Gue
nggak ngerasa kalau ingkar janji. Tapi lesbian dan transgender masih tabu,
sekarang belum waktunya mengangkat itu, dan khawatirnya kita menjadi bagain dari rencana pembunuhan
kelompok-kelompok yang anti kebebasan, gerakan yang dilakukan Caroline bahaya
buat dirinya sendiri dan buat kelompok yang punya kepentingan dengan dirinya,
banyak wikepedia kita yang bicara soal gerakannya Caroline dkk yang diblokir
sehingga kita semua tak tahu tentang akarnya, Caroline cuma menunggu waktunya
saja kapan dibunuh secara sopan atau secara sporadis.
FERDI
Kamu
ndak usah berlebihan seperti itu Bay tapi kalau aku melihat kamu itu, tak
sesinis ucapan kamu tentang Caroline, kayaknya kalau aku perhatiin kamu Bay,
selama dari beberapa hari ini ngomongin Caroline, kayaknya kamu kenal Caroline
yo?
BAYU
[ Marah ] Ngarang elo Fer, gimana gue tahu, gue aja nggak
pernah suka gerakannya, gimana mau kenal.
Miko hendak memukul lagi karena tak sabaran,
dengan cepat Anto menarik Miko ke sisi kasur, kemudian menarik kerah t-shirt
Bayu.
ANTO
[
Menggertak ]
Cukup
aku bilang, sekarang aku tanya sama kau Bay, kau masih mau bergabung sama tim
kita? Kalau kau tak mau, kita akan pergi semuanya, biar saja
kau cari tim lain.
Bayu hanya terdiam, menatap mereka,
kemudian bergegas menandakan kalau Bayu mau.
ANTO
[ Riana ] Cobalah kau telepon Si Caroline itu.
Riana coba menelepon, tapi tak diangkat.
ANTO
Ya sudah kalau gitu kita langsung saja ke tempatnya dia
dialog interaktif itu.
Riana terlihat setuju dan bergegas keluar
kamar.
06. EXT. HALAMAN/KORIDOR. KAMPUS. CIREBON.
SIANG
Cast :
Bayu, Miko, Riana, Ferdi, Anto, Caroline, Orang-orang,
temen-temen
pergerakannya Caroline, Mahasiswa/i.
Bayu dan temen-temennya memasuki halaman/koridor,
terlihat Anto melihat dari kejauhan sosok Caroline, dia langsung memainkan
kameranya.
Terlihat ada mahasiswa yang bertanya, ke Caroline,
seputar lesbian, sangat antusias
COWOK
1
Pertanyaan
sy simple saja mbak, sy Cuma pingin nanya kalau dari pendidikan lesbian yang
mbak Alien akan lakukan, ternyata nantinya tidak berhasil sampai jangka yang
sudah ditentukan, apa kira-kira langkah-langkah Mbak Aline lakukan?
CAROLINE
Seperti
yang saya katakan tadi, target yang kita tentukan misalnya sudah disebutkan
tadi enam bulan, tapi ternyata memang tidak bisa mengubah cara pandangnya soal
ketertarikanya sesama jenis, malah menjadi semangat, kita justru merasa seneng
ada kepercayaan diri seperti itu… Tapi prioritas kita tetap membantu mereka
agar bisa kembali seperti kebanyakan perempuan pada umumnya.
Justru terdengar dari beberapa orang yang
terlihat riuh, yang tidak setuju dengan pendapatnya, Anto makin terlihat
antusias merekamnya penuh dengan nafsu mendengar jawaban-jawaban Caroline. Bayu
tiba-tiba bergegas berlari keluar areal kampus, Miko berusaha mengejar, malah
Bayu berlari.
07. EXT. JALANAN DEPAN/PARKIR. KAMPUS.
CIREBON. SIANG
Cast :
Bayu, Miko, Riana, Ferdi, Anto, Mahasiswa/i,
Caroline, temen-temen
pergerakannya Caroline.
Miko langsung menariknya, ditarik dengan paksa, Riana
juga memuncak kemarahannya.
MIKO
Bayu….eh mau ke mana kamu?
RIANA
[
Marah ]
Aku
sudah muak melihat sikap kamu, aku sudah ndak kuat lagi ngehadapin sikap kamu
yang kayak anak-anak, baru kali ini aku punya satu tim yang brengsek kayak
kamu, sebenarnya kenapa sih kamu? Aku yakin kamu punya banyak masalah yang kamu
libatin ke permasalahan ujian, yang kamu sembunyikan dari kitakan? deadline
pengumpulan karya kita sebulan lagi Bay.
ANTO
[
Sangat Marah ] Denger akulah Bay, ternyata kau tak pernah ngormatin aku, ayolah
sekali saja kau hormatin aku Bay, aku tak mau mengemis lagi sama kau, ini cukup
yang terakhir kalinya aku bilang sama kau, selesain tugas ini.
Bayu hanya terdiam dan melangkah ke
halaman/koridor.
08. EXT. HALAMAN/KORIDOR. KAMPUS. CIREBON. SIANG
Cast :
Bayu, Miko, Riana, Ferdi, Anto, Caroline, Orang-orang,
temen-temen
pergerakannya Caroline.
Bayu dan temen-temennya
memasuki kembali, terlihat Caroline masih berdialog dengan mahasiswa/i.
CAROLINE
Karena
waktunya memang terbatas, untuk kali ini sy sudahi dialog interaktif ini secara
langsung, sekali lagi, mari kita masyarakatkan pendidikan lesbian &
transgender, berikan ruang soailisai yang lebih kondusif lagi, berikan
komunikasi yang baik, jangan di pandang selalu ekslusif dan dari sekarang kita
mulai katakan bahwa mereka adalah kawan kita, selamat siang menjelang sore,
salam bahagia dan sejahtera selalu, kita selalu sama!
Caroline hendak
melangkah mengambil perlengkapannya, dan hendak keluar halaman/koridor,
terlihat Caroline menerima salaman dari beberapa mahasiswa/i, dan beberapa media
cetak/elektronik, Riana dkk muncul.
RIANA
Permisi
mbak, ma’af sy Riana, yang sempet telepon beberapa hari ini, seperti yang kami
ceritakan sama mbak, kami ini dari
kampus Yogyakarta, kebetulan fakultas kami media rekam jurusan televisi
dan hendak mau membuat dokudrama soal
mbak, kira-kira kapan ya kami bisa memulainya?
CAROLINE
Oh
ma’af ya kalau hari ini, kebetulan sy harus balik lagi ke Jakarta, buru-buru
soalnya, gimana kalau nanti malam
mbaknya telepon lagi? Atau kita bareng-bareng ke Jakartanya, rencana
memang tiga hari ini di Cirebon, tapi ada beberapa kampus yang sy batalin
dialog interaktifnya karena ada urusan keluarga.
RIANA
Oh
yawes mbak, makasih sebelumnya, ini kenalin tim kami.
Miko berkenalan, disusul Anto, Ferdi dan
terakhir Bayu, keduanya terlihat saling tatap, kemudian Caroline tiba-tiba
terlihat bergegas.
CAROLINE
[
Terlihat panik ]
Oh
ya sudah, sy harus buru, ma’af ya!
RIANA
Ya
ndak papa mbak, terima kasih.
Bayu hanya melihat
kepergiannya Caroline.
09. EXT/INT. MOBIL BAYU DKK. CIREBON. SIANG
Cast :
Bayu, Miko, Riana, Ferdi, Anto, Caroline.
Mobil melintasi jalanan.
[ OS FERDI ]
Kenopo
sih Bay nggak terus terang aja, ada hubungan apa antara kamu sama dia? Biar
semuanya jelas, dan jadi kami jadi tahu alasan kamu pelentat pelentot karena
Caroline, secara kamu aslinya anak Jakarta toh.
BAYU
Gue
harus bilang berapa kali sih kalau gue nggak pernah kenal sama dia.
ANTO
[
Meledek ]
Tapi
tatapan kau sama dia, ada sesuatulah, tak mungkin itu kalau tak ada sesuatu.
BAYU
Itu
tatapan biasa kali Ton, jangan berlebihanlah.
FERDI
[
Menggoda ]
Yo
wes terserah sampeyan wae, kalo ndak mau ngomong, tapi kalu udah siap ngomong,
ngomong karo aku wae yo.
10. EXT/INT. KORIDOR. KAMAR BAYU/ANTO. HOTEL. CIREBON. SIANG
Cast : Bayu, Riana,
Anto, Miko, Ferdi, Viola, Nadia.
Miko, Ferdi, Anto, Riana terlihat melintasi koridor mau ke
kamar masing-masing dengan improvisasinya masing.
RIANA
[
Sok tegas ]
Ya
sudah semuanya, kita istirahat dulu, ntar sore jelang petang ngumpul lagi,
membahas persiapan shoting besok.
ANTO
[
Bercanda ]
Okelah
bu Produser.
RIANA
[
Kesel ]
Jancok.
Mereka terlihat ketawa-ketawa, Ferdi dan
Miko masuk ke kamarnya, Riana pun terlihat masuk ke kamarnya di ujung depannya,
Anto dan Bayu mau masuk ke dalam kamar, keduanya kaget karena melihat Viola
& Nadia ada di dalam kamar. Bayu bingung.
BAYU
Viola?
Nadia?
VIOLA
[
Meledek ] Kenapa ayangku? Kaget ya???
NADIA
[
Meledek ]
Nggak
usah gitu kali ay, kita kan udah punya pacar masing-masing, udah nggak ada
hubungan apa-apa.
BAYU
Trus
dari mana kalian dapetin kunci kamar gue?
VIOLA
[
Meledek ] Nggak penting kali, yang jelas kita lagi nyari sesuatu yang penting
dari lo, oia elo besokkan mulai shotingnya?
Bayu menarik Viola
& Nadia ke luar kamar, buru-buru Viola mengambil hapenya.
VIOLA
Jangan
kasar-kasar ayang, elo nggak usah kasar
gitu dong sama kita, elo kan yang buang kita secara gantian, habis buang gue,
elo buang Nadia, habis dikasih harapan langsung dibuang, yah wajar dong gue
sakit kayak gini, suatu saat elo bakalan sakit kayak kita.
NADIA
[
Meledek ] Udah ada yang baru sih ya?
Bayu semakin keras
menariknya dan mendorongnya keluar.
ANTO
Kenapa
kau main suruh pergi Viola sama Nadia? kau pernah dekat sama mereka, aku
pinginlah merasakannya sama seperti kau. Muantap mereka meskipun kecil-kecil
seperti cabe, kayaknya, menggigitlah itu.
BAYU
Bisa
diam nggak lo?
ANTO
Oh
my god jadi galak gitu sama aku, jadi takut deh.
Bayu terlihat semakin kesal tapi ia
berusaha menahan emosinya, takut jika Anto membahas kembali dan mengungkit masa
lalunya bersama Clara. Tatapannya tajam ke arah Anto tapi perlahan berkurang
karena konsentrasinya mulai buyar, matanya yg terus bergerak ke sana-sini
menandakannya, akhirnya ia keluar dari kamarnya.
10. EXT. HALAMAN HOTEL. CIREBON. SIANG/SORE
Cast : Bayu.
Bayu bergegas keluar, dan berteriak
sekencang-kencangnya di jalanan, ia pun terlihat bingung.
No comments:
Post a Comment